Rabu, 25 Mei 2011

Toyota Indonesia Produksi Mobil Ramah Lingkungan

Seperti sudah diberitakan tadi pagi bahwa PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan mendongkrak kapasitas produksi dari 100.000 unit menjadi 140.000 unit dengan tambahan investasi Rp1,7 triliun. Hal ini dilaporkan kepada Menteri perindustrian MS Hidayat di kantornya, hari ini (25/5). Dan proses ekspansi pabrik mulai dilakukan akhir tahun ini dan efektif bisa digunakan 2013.
"Kalau dengan lembur, kapasitas pabrik bisa digenjot menjadi 180.000 unit nantinya. Investasi ini menunjukkan komitmen Toyota untuk terus berkembang di Indonesia," ujar Masahiro Nonami, Presiden Direktur TMMIN setelah bertemu dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Pabrik akan membangun fasilitas pengecatan dan perakitan baru di Karawang, Jawa Barat. Dengan ekspansi ini, Toyota akan menambah tenaga kerja baru mencapai 500 orang. "Tapi, jika melihat rantai industri yang ada di bawahnya (pemasok komponen, dealer dan tenaga penjualan) bisa mencapai 2.000an orang," tambah Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) yang ikut dalam rombongan.
Johnny menambahkan, ekspansi ini dilakukan sebagai persiapan Toyota menciptakan produk baru di Indonesia. Tanpa menyebutkan model yang akan diproduksi, Johnny hanya menekankan produk yang ramah lingkungan. "Untuk jenis mobilnya nanti saja, pada waktunya akan diinformasikan," jelas Johnny.
Terkait investasi ini, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, otomotif merupakan sektor industri padat modal dan padat karya sehingga masuk dalam sektor unggulan. "Kami senang dengan komitmen ini, yang kita dorong supaya Toyota bisa terus meningkatkan kandungan lokal," harap Hidayat.
( KOMPAS.COM/AGUNG KURNIAWAN )

Toyota Kehilangan Produksi 10.000 unit

KOMPAS.com/Agung KurniawanSelain  
Kijang Innova dan Fortuner, TMMIN kini juga memproduksi Avanza

 Bencana alam gempa bumi dan tsunami di Jepang membuat Toyota Indonesia kehilangan produksi 10.000-an unit karena terganggu pasokan komponen dari Jepang. Mengutip data produksi PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN), April produksi pabrik mengalami penurunan cukup dalam sampai 58,3 persen menjadi 7.184 unit dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 11.377 unit.
Masahiro Nonami, Presiden Direktur TMMIN mengatakan, tahun lalu pabrik berhasil mencatatkan produksi sampai 107.220 unit dan 2011 dinaikkan menjadi 130.000 unit. "Dengan terjadinya bencana di Jepang, kami kehilangan 10.000 unit, tapi mudah-mudahan bisa ditebus mulai Juni dengan kembali meningkatkan jam lembur karena pasokan sudah normal," jelas Nonami di Kantor Kementerian Perindustrian, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hari ini (25/5/2011).
Kembali ke data produksi TMMIN, sepanjang Januari-April 2011 pabrik berhasil memproduksi 39.861 unit, naik 38,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu cuma 28.733 unit.
Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) sekaligus Wakil Presiden Direktur TMMIN menambahkan, kondisi perekonomian Indonesia lagi baik-baiknya dan mendongkrak permintaan mobil baru. "Kondisinya pasar justru meminta lebih, cuma produsen lagi bermasalah. Tapi semua sudah berangsur normal dan kita genjot di semester kedua," jelas Johnny.

Toyota Corolla Altis 2.0 untuk Profesional Muda Mapan Suka Kecepatan

KOMPAS.COM/BASTIAn
 
 
Walau kondisi pasar otomotif nasional kurang "sehat", PT Toyota Astra Motor (TAM) tetap menunjukkan komitmennya. Produsen Toyota di Indonesia itu menyodorkan produk terbarunya, Toyota Corolla Altis 2.0, yang di-launching seminggu yang lalu.
Bolehlah, Toyota Corolla Generasi ke-10 tipe G yang baru ini disebut facelift. Sebab, tak ada perubahan mencolok dari model sebelumnya sebagai varian tertinggi yang digantikannya, yakni Corolla Altis 1.8 V.
Dari sisi eksterior, perubahan hanya tampak pada desain gril yang lebih sporty, model sarang lebah. Kemudian, pada bumper depan dan belakang terdapat spoiler, plus penambahan side skirt serta sayap itik (spoiler belakang).



Mesin generasi baru GTi
Sekalipun begitu, tak berarti Altis 2.0 V ini tidak mengusung sesuatu yang baru. Justru ada. Sedikitnya, hal baru itu ada di lima bagian. Malah, kelahiran sedan medium ini, seperti dibilang Achmad Rizal, "Kami ingin memberi kepada mereka yang suka 'main-main'. Nah, Altis 2.0 inilah jawabannya."
Main-main yang dimaksud Marketing and Communication Manager PT TAM itu, kebutuhan akselerasi dan tenaga, dan hal itu ada pada Altis 2.0. Sebab, mesin 3ZR-FE berkapasitas 1.897 cc ini telah dilengkapi dengan Dual VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent). Teknologi itu menghasilkan performa mesin yang tinggi, tanpa mengurangi efisiensi bahan bakar dan tetap menghasilkan emisi yang bersih.


Sebagai catatan, mesin generasi baru dari GTi pernah menjadi andalan Toyota Corolla GTi keluaran 1991, yang di Indonesia diproduksi terbatas (200 unit). Tenaganya cukup besar, termasuk Altis 2.0 ini yang diklaim sebesar 152 dk pada 5.600 rpm dan torsi 21,2 kgm pada 4.400 rpm.
Jadi, buat penyuka kecepatan, sedan baru Toyota ini bisa memenuhi selera. Sekalipun sebagai profesional muda (manajer yang mapan) yang doyan ngebut, kemewahan dan gairah mengemudi didapat di sini. Semisal, bosan dengan transmisi otomatis, bisa pindah ke gaya manual. Pengemudi cukup menekan paddle shift yang terletak di belakang kemudi; mirip mobil balap F1.
Unsur kemewahan yang sudah ditonjolkan pada model pendahulunya tetap dipertahankan. Itu seperti smart start & entry system, auto rain sensor, HID with manual leveling, dan wiper otomatis begitu turun hujan. Kecuali desain setir dari model palang empat menjadi 3 spoke leather dilengkapi dengan Audio & MID switch dan tombol cruise control.
Dengan harga Rp 372.500.000, New Altis 2.0 bersaing dengan Mitsubishi Lancer EX2.0 dan Honda Civic 2.0i. Dari dua kompetitornya itu, punya Toyota paling rendah harganya.

Sensasi Mercedes-Benz C300: Mantaaap!


Kendati hanya diberi kesempatan mencoba dua hari, kesan yang diperoleh ketika berada di belakang setir C300 dan juga duduk di jok belakang (sebagai penumpang) harus dikatakan “mantaaap!” terutama untuk sekelasnya! Dari dimensi, C300 berkategori kompak, sama dengan Toyota Corolla Altis atau Honda Civic.
Kendati demikian, dari segi harga dan kelas, mobil ini sangat berbeda. Harga C300 dua kali lipat lebih dari Altis, Rp 709 juta. Itu pun dalam kondisi off the road di Jakarta! Penyebabnya, selain kualitas produk, image juga mesin dan transmisi lebih canggih!
Di antara keluarga C-Class, C300 terbaru ini paling top. Mesinnya berkonfigurasi V6 dan berkapasitas 3.000cc dengan tenaga 170 kW (231PS). Hal itu turut diperkuat dengan kehadiran transmisi terbaru yang canggih dan pintar, 7G-Tronic, 7-percepatan. Dua C-Class lain, C200 dan C250, hanya menggunakan mesin 1.796 cc dengan transmisi otomatik 5 percepatan. 
Interior Duduk di jok pengemudi terasa mantap dan nyaman. Untuk menyetel maju-mundur atau ketinggian dan kemiringan sandaran, Anda cukup menekan tombol di bagian dalam-depan pintu. Ruang buat kaki, baik pengemudi, maupun penumpang depan, dinilai cukup, begitu juga buat penumpang belakang. Nyaman!
Mesin dihidupkan dengan memasukkan kunci sekaligus remote ke slot di sebelah kanan batang setir. Spidometer dan takometer dibuat dalam ukuran besar dan mudah dipantau. Pada bagian bawah lingkaran spidometer terdapat indikator digital posisi gigi.
Di kabin, suara dan getaran mesin halus. Interior memang mantap dan dikerjakan secara detail.
Adapun rem parkir yang digunakan bermodel pedal. Letaknya di sisi kaki kiri. Namun, untuk membebaskan kerja rem parkir, Anda harus menarik tuas yang berada di sebelah kanan. Kurang praktis!
Transmisi Tuas transmisi atau pemindah gigi menggunakan pola P-R-N-D dilengkapi tombol manual dan (–) serta (+). Untuk pertama kalinya, dibutuhkan konsentrasi dalam mengoperasikan tongkat pemindah gigi ini. Selain tongkat transmisi, Mercedes-Benz melengkapi pula pemindah gigi manual berupa pedal tangan di sisi kanan-kiri setir. Mudah dicapai!
Dengan pedal tangan, gigi bisa dipindahkan lebih cepat, termasuk pada putaran relatif rendah. Hal ini sangat membantu dalam mengirit konsumsi bahan bakar, terutama saat Anda berada di kemacetan. 
Perpindahan secara manual berlangsung berdasarkan kecepatan. Misalnya, perpindahan gigi dari ke-2 menuju ke-3 berlangsung pada 25 km/jam, ke-3 menuju ke-4 pada 35 km/jam, dan ke-4 menuju ke-5 pada 50 km/jam, begitu seterusnya. Bahkan pada gigi ke-7 ketika mobil meluncur pada kecepatan 70-80 km/jam, putaran mesin 2.000 rpm terasa halus. Jika kecepatan turun dan putaran mesin juga turun, maka gigi pindah secara otomatis ke posisi lebih rendah.
Performa Sprint 0-100 km/jam dalam ditempuh 8,1 detik dengan muatan satu penumpang dan pengemudi plus tangki bensin tiga perempat terisi. Hasil tersebut di bawah klaim Mercedes-Benz, yaitu 7,2 detik.
Akselerasi 80-100 km/jam pada gigi ke-4 dan ke-5 (manual) diperoleh dalam waktu  sama, 3,1 detik! Pasalnya, torsi diperoleh pada putaran 2.500-5.000 rpm (flat torque). Catatan, bensin yang digunakan beroktan 92. (Sebaiknya 95 karena perbandingan kompresi mesin ini 11,3 : 1)
Saat kemampuan digenjot, kecepatan mencapai 240 km/jam. “Masih bisa digenjot lagi. Namun permukaan jalan bergelombang, bahaya,” ujar Sebastian yang melajukan mobil di jalan tol baru antara Puri Kembangan dan Kapuk! Sebagai informasi, Mercedes-Benz mengklaim bahwa kecepatannya bisa mencapai 246 km/jam.
Hebatnya, saat digenjot habis, mobil ini terasa begitu mantap! Stabilitas dan kenyamanannya oke! Kemampuan tersebutlah yang membuat tim uji Kompas.com kagum pada C300.
Fitur: Electronic stability program (ESP) with acceleration skid control (ASR), anti-lock braking system (ABS), brake assist (BAS), avangarde suspension, serta qarning sound saat maju dan mundur (bisa dimatikan).
Perlengkapan: Bi-Xenon headlamp, cornering light function, adaptive brake light, LED third brake light, intelegent light system, daytime driving light.
Entertainment: Harman Kardon Logic 7 Sound System, Bluetooth, radio audio 20 CD changer dan iPod aux.
Spesifikasi
Mesin dan Transmisi
Jumlah silinder
6 segaris
Kapasitas
2.996 cc
Tenaga maks.
170 kW (231PS) @6.000 rpm
Torsi maks.
300 Nm @2.500-5.000
Perbandingan kompresi
11,3 : 1
Transmisi
7G-Tronic
Performa
Akselerasi 0-100 km/jam
7,2
Kecepatan tertinggi
246 km/jam
Konsumsi bahan bakar: kota
7,2 km/liter
tol 13,6 km/liter
Dimensi (mm)
Panjang
4.581
Lebar
1.770 (bodi ke bodi)
Tinggi
1.444
Jarak sumbu roda
2.760
Radius putar
1.084
Berat
1.575 kg
Kapasitas tangki
66 liter, cadangan 8 liter
Roda dan ban depan
7,5Jx17ET47-225/45R17
                belakang 8,5Jx17ET58-245/40R17

Mencoba New Toyota Rush,, Setir Enteng dan Suspensi Makin Mantap



 Karena perubahan teknis  hanya pada pergantian power steeering dan nilai peredaman dari per koil dan peredam kejut (shock absorber), selama perjalanan 250 km, KOMPAS.com hanya memperhatikan pengoperasian setir, kenyamanan dan stabilitas.
Saat berada di belakang setir, tenaga untuk mengoperasikannya lebih ringan. Beberapa teman wartawan juga memberikan komentar yang sama. Power steering listrik (electric power steering; EPS) motornya dipasang di batang atau kolom setir. Keuntungannya, saat tidak digunakan, tidak tenaga mesin yang diambil untuk memutar pompa power steering. 



Toyota New Rush dengan latar belakang gunung Batur


Mencoba performa mesin di tikungan dan stabilitas membelok, sekaligus kenyamanan suspensi






Kenyamanan, saat duduk baik sebagai pengemudi maupun penumpang depan, jadi lebih baik (tentunya dibandingkan dengan versi sebelumnya). Goncangan bisa direndam dengan baik. Stabilitas saat membelok cepat, juga relatif lebih  mantap.Pasalnya, Rush  menggunakan ban dengan telapak lebih lebar.
Belakang Karena lengan suspensi diubah posisinya – tujuan memberikan tingkat kenyaman dan stabilitas – penumpang belakang juga memperoleh kenyamanan lebih baik. Termasuk ketika melaju agak kencang di jalanan bergelombang dan rusak. Secara keseluruhan, perubahan suspensi, baik depan maupun belakang hasilnya ekfektif pada Rush. Terutama ketika dirasakan dengan kondisi 4-penumpang dewasa (termasuk pengemudi) dan muatan yang tidak terlalu berat.
Suasana interior juga lebih hening. Ketika audio dihidupkan tidak tidak banyak gangguan dari luar. Namun yang pasti, tidak bisa diuji pada kecepatan di atas 100 km. Maklum, di Bali tidak ada jalan tol untuk mengetes pengaruh suara ke interior saat dikebut. Namun, untuk menurunkan suara berisik, produsen telah menambahkan lapisan peredam atau akustik di dashboard.
Kendati hanya “facelift”, namun dengan ada perubahan pada dua item komponen sasis, Rush memberikan tingkat kenyamanan lebih baik bagi penumpang dan pengemudinya! Ya... yang baru memang seharusnya lebih baik dari yang lama!

Grand New Corolla Altis: Santai Oke, Dikebut Ayo!



SEPANG, – Untuk mengetahui kemampuan Grand New Corolla Altis, wartawan diminta mengemudikan sendiri dengan kriteria yang telah ditentukan, kemundian membandingkan langsung dengan Altis sebelumnya (non-Super CVT-i).
Tes yang mesti dilakukan, yaitu “line changing”, slalom dan bermanuver di tikungan dengan cepat dan lambat, berakselerasi sampai mengerem.
Disediakan tiga varian Corolla Altis dengan mesin 2.0 liter, 1.8 liter dan 1.6 liter. Karena yang dipasarkan di Indonesia 2.0 dan 1.8 liter, KOMPAS.com hanya mencoba kedua varian tersebut. Lantas membandingkannya dengan mengemudikan versi non-Super CVT-i atau transmisi otomatik gigi planet.
Akselerasi Sayang, hanya diberi kesempatan satu lap. Itu hanya separo dari seluruh sirkuit Sepang yang boleh disusuri. Tes akselerasi tidak diukur waktunya.

Bisa dimaklumi, karena tes akselerasi bisa dilakukan dengan pilihan: menggunan transmisi otomatik penuh (posisi transmisi di “D”) atau di “M” tanpa memindahkan gigi secara manual. Terakhir tentu saja “M” dengan memindahkan gigi secara manual.
Paling mantap adalah Altis 2.0 terbaru yang menggunakan Super CVT-i, terutama ktika tongkat transmisi berada pada posisi “M”. Tekan habis pedal gas! Begitu putaran mesin mencapai maksimal, 6.200 rpm, gigi langsung pindah secara otomatis.
Klaim Toyota, akselerasi sedan ini untuk 0-100 km/jam, 10,75 detik. Lebih baik dibandingkan dengan kompetitornya Civic, bermesin 1.8 liter, 11,29 detik.
Halus-mulus Untuk memastikan bahwa Super CVT-i, membuat perindahan gigi halus-mulus, Toyota juga meminta wartawan mengemudikan dengan teknik dasar Eco-Drive (mengemudi irit) dan memberi kenyaman.
Akselerasi harus dilakukan dengan mulus (mengetahui efisiensi Super CVT-i). Begitu juga pengereman dan gerakan setir. Istilah dilakukan secara degradasi. Kendati demikian, waktu dibatasi, harus di bawah 3 menit.
Gerakan kasar (tiba-tiba) yang menimbulkan gaya G (G-Force) diukur. Untuk ini para ahli Toyota memasang, G-Sensor yang mengukur gaya G ke kanan dan kiri (belok) ke depan (saat direm) dan belakang (akselerasi).
Gaya pun diukur dengan nilai tertinggi 4. Mengemudi Eco ini pun dilombakan. Waktu juga  dihitung. Bila gaya G sampai 4, lampu biru yang dipasang di atap mobil  akan menyala.
“Tujuannya, untuk membuktikan Corolla Altis sangat halus perpindahan giginya, pengereman dan sangat nyaman. Sama saat mengemudi di dalam kota,” jelas trainer Toyota.
Ditambahkannya, tes ini juga membuktikan, Corolla dirancang dengan DNA kenyamanan. Ternyata, memang banyak wartawan yang bisa membuktikan, Corolla Altis baru ini mampu meluncur mulus-halus!
Semua itu diperoleh berkat menekan pedal gas secara gradasi (progresif), termasuk ketika melakukan pengereman dan memutar setir saat membelok! Bertahan namun cepat! “Ini membuktikan Super CVT-i membuat mobil meluncur lebih halus-mulus.
Gaya Sport Untuk membuktikan Corolla Altis baru ini juga punya kemampuan sport, para driver yang berlatar belakang pembalap, mengajak wartawan sebagai penumpang. Kebetulan KOMPAS.com dan Harian KOMPAS mendapatkan pengemudi bernama Hiroshi Hashizawa.
Ia menyetir Corolla Altis baru dengan gaya balap, melakukan “line changing” secara cepat yang membuat penumpang belakang “tunggang langgang” saat mobil membelok. Lantas tancap gas di tikungan pada kecepatan 120 km/jam. “Terbuktikan,  Corolla Altis mampu diajak ber-sport-ria. Mantap dan tetap stabilkan,” tegas Hirsohi.
Kombinasi teknologi Dual VVT-i dan Super CVT-i, telah menjadikan Corolla Altis sebagai sedan kompak yang fleksibel. Diajak santai oke (sama dengan mengemudi di dalam kota yang padat lalulintasnya), dikebut juga ayo (di jalan tol) atau untuk mendahului! Sip!

Inilah Lexus bagi Kalangan Muda (Lexus CT 200h)


Berbeda dengan dua hari sebelumnya yang selalu diguyur hujan, cuaca di Chantilly, 40 kilometer di utara Paris, Perancis, 1 Oktober 2010, sangat cerah. Suhu udara 17 derajat celsius membuat para wartawan Asia yang sedang bersiap untuk melakukan test drive Lexus CT 200h sangat nyaman; tidak panas dan tidak terlalu dingin.
Setelah sarapan dan mendapat pengarahan dari Deputy General Manager Lexus Marketing Department Toyota Motor Asia Pacific Giri Venkatesh, sekitar pukul 10.00, kami, para wartawan dari Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia, segera menuju halaman Chateua Hotel Mont Royal, tempat kami menginap. Di sana telah terparkir 11 mobil baru Lexus CT 200h yang siap diuji jalan. Setelah mengambil foto dan mengecek berbagai kelengkapan, termasuk peta, kami pun masuk ke mobil hibrida yang sudah ditentukan.
Bersama David, wartawan Singapura, saya memilih untuk menikmati dulu sebagai penumpang. Sementara itu, David mengemudikan mobil yang baru diperkenalkan pertama di arena Paris Motor Show ini sehari sebelumnya dan siap dipasarkan di Eropa pada awal November nanti.
Kabin yang lega dengan interior mewah membuat siapa pun yang berada di dalam mobil itu merasa nyaman. Lexus CT 200h memadukan motor listrik dan mesin konvensional sebagai penggerak. Dengan motor listrik yang bekerja pada kecepatan rendah (hingga 45 kilometer per jam), mobil bergerak nyaris tanpa suara. Alunan musik yang terpancar dari perangkat tata suara pun terasa lembut.
Uji jalan itu berlangsung dalam tiga rute. Rute pertama sepanjang 67 kilometer, keliling di sekitar kota Chantilly yang bernuansa pedesaan Eropa. Setelah keluar dari kawasan resor, kami menyusuri jalanan kampung yang lengang dengan pepohonan di kanan kiri jalan. Tak sampai 10 menit, kami memasuki kota kecil yang mirip-mirip dengan kota di Bandungan atau Tawangmangu, Jawa Tengah.
Dipandu perangkat navigasi, perjalanan menjadi mudah. Sekitar 20 menit dari hotel, mata kami tertumpu pada sebuah pemandangan luar biasa indah di depan. Sebuah bangunan kastel kuno berdiri anggun di belakang danau biru dengan hamparan rumput yang sangat luas. Itulah Chateau de Chantillu Castle yang dibangun pada 1884.
Selepas kastel, perjalanan dilanjutkan di perladangan sangat luas yang didominasi tanaman sayur-sayuran dan jagung.
Seusai makan siang, kami melanjutkan dengan rute kedua dan ketiga yang jaraknya sekitar 165 kilometer dengan melalui ruas jalan umum, termasuk jalan bebas hambatan.
Humas PT Toyota Astra Motor, Rouli Sijabat, yang mendampingi saya di rute kedua itu mengatakan, "Mobil ini bukan hanya untuk dipacu, tetapi juga untuk dinikmati kenyamanannya," katanya.
Saya lalu teringat pesan Adrian, Manajer Lexus Indonesia, bahwa Lexus itu tidak sekadar berjualan mobil, tetapi lebih memberikan pengalaman berkendara.
Membidik orang muda kaya
Lexus sebagai mobil premium produksi Toyota masuk ke Indonesia beberapa tahun lalu. Namun, baru tiga tahun lalu, Toyota Astra Motor serius menggarap pasar Lexus dengan membentuk divisi sendiri, yakni Lexus Indonesia. Ternyata, Lexus yang harganya lumayan tinggi itu terjual ratusan unit per tahun, mulai dari model sedan hingga SUV.
Mobil-mobil Lexus yang dijual hingga Rp 2,7 miliar, untuk model sedannya, pada umumnya diserap oleh kalangan yang berumur 40 tahun lebih. Hal itu yang menyebabkan Lexus juga menjajaki konsumen yang datang dari kalangan muda, antara lain dengan meluncurkan Lexus CT 200h yang bersosok hatchback di Paris Motor Show, akhir September lalu.
Di Eropa, CT 200h bisa mulai dibeli pada awal November ini dengan harga sekitar 350.000 euro atau sekitar Rp 400 juta. Di Asia, CT 200h kemungkinan baru dipasarkan pada kuartal pertama tahun 2011. Harganya? Adrian dari Lexus Indonesia mengaku belum tahu. Ia hanya memberi perkiraan harga di bawah Rp 1 miliar. Bagaimana dengan kemungkinan penjualannya? Adrian optimistis, pasarnya cukup besar. (Marcus Suprihadi)

Merasakan Ketangguhan BMW X3 xDrive20d



Versi diesel atau X3 xDrive20d Business dicoba dari Bandung ke Jakarta melewati rute jalan tol Bandung - Cikampek – Jakarta. Fitur xDrive20d Business tidak selengkap xDrive35i atau xDrive20d Executive: tidak ada  glass roof dan dan roof  rail. Dari belakang perbedaannya, ujung knalpotnya satu, sedangkan bensin dua. Fitur infotainment juga kalah lengkap!
Mesin
Suara mesin memang edikit lebih keras dibandingkan dengan bensin. Begitu juga getarannya. Perbedaan tersebut sangat kentara bila didengarkan di samping ruang mesin. Namun bila berada di interior dan seluruh pintu ditutup, perbedaannya sedikit. Hanya getaran yang masih bisa dirasakan dengan jelas.
Dengan teknologi common rail dan injektor piezoelektrik, membuat kemampuan mesin diesel 2,0 liter ini hebat. Gampang dihidupkan! Memang, tenaganya tidak segalak xDrive35i, namun  untuk mesin diesel dengan kapasitas 2,0 liter, kemampuannya sudah sangat oke (184PS)! Malah, tidak “fair” membandingkannya dengan mesin xDrive35i, 3,0 liter dan turbo ganda. Mesin xDrive20d hanya dilengkapi dengan  satu turbocharger!
Karakteristik yang tak kalah menarik dari SUV BMW bermesin diesel ini, saat berada di belakang setir dan mobil dijalankan, pengemudi merasa lebih menyatu (akrab) dengan kendaraan. Bisa jadi karena torsi dari mesin (diesel) diperoleh pada putaran rendah, yaitu 1.750 – 2.750 rpm, sehingga tarikan terasa mantap namun tidak galak. Kalau tenaga galak, seperti mesin bensin, konsentrassi pengemudi mengontrol kendaraannya lebih tinggi.
Hasilnya, saat dijalankan pada putaran rendah atau pelan, sangat mantap. Kendaraan lebih mudah dikontrol dengan santai! Karena itu pula, ketika terjebak di jalanan macet, X3 diesel lebih menyenangkan.
Saat digenjot pada kecepatan tinggi di jalan tol, mesin diesel X3 ini mendemontrasikan ketangguhannya. Mampu diajak berpacu dengan kendaraan sejenis yang menggunakan mesin bensin dengan kapasitas sedikit lebih besar!
Start-Stop Versi diesel juga dilengkapi dengan Start-Stop. Saat sistem ini bekerja -  mesin mati - pengemudi bisa merasakannya langsung. Saat mesin mati, terjadi getaran yang cukup besar dibandingkan dengan mesin xDrive35i. Bodi mobil berguncang. Indikator lainnya, setir bereaksi, tidak berfungsi,  berat digerakkan. Ketika mesin hidup kembali, getaran yang juga muncul lagi!
Konsumsi Bahan Bakar
Di jalan tol,  dikebut pada 150 km/jam, konsumsi bahan bakar 19,4 km/jam. Tetapi begitu berada di lalu lintas dalam kota turun menjadi 17,4 km/liter. Klaim BMW- rata-rata 17,9 km/liter. Ini membuktikan, BMW X3 cocok sebagai kendaraan operasional atau mobilitas tinggi, terutama untuk jalanan yang macet.
Kesimpulan Setelah mencoba kedua varian X3, bagi mereka yang tidak terlalu memikirkan biaya operasional, utamanya bahan bakar dan senang ngebut, X3 xDrive35i sangat cocok. Sedangkan yang mempertimbangkan efisiensi (biaya operasional) dan membantu mengurangi pencemaran, pilihanya adalah xDrive20d.


Paket Modif dari Carlsson buat Mercedes E-Class

CARSCOOP


JERMAN, KOMPAS.com - Rumah modifikasi Carlsson dari Jerman memberi paket khusus buat Mercedes-Benz E-Class kabriolet, terutama untuk model E350 CDI bermesin V6 3.0 Liter diesel yang mempunyai tenaga standar 231 dk. Tawaran itu berupa pendongkrakan tenaga sampai 20 persen, aerodinamis dan sentuhan pada interior.
Dari tampilan mobil tampak ubahan di sektor aerodinamis di bagian bemper depan dengan bibir spoiler RS dan bemper belakang berikut sayap yang didesain ulang. Trus, ukuran velg keempat roda yang standar 18 inci diganti dengan yang 20 inci yang dibanderol satu setnya lebih Rp30 juta.
Tampilan bagian belakang jadi lebih sangar setelah kedua ujung knalpot diganti model ganda terbuat dari bahan stainless steel yang diharga Rp 28 juta lebih. Dengan melakukan remapping pada ECU, tenaga yang dihasilkan meningkat dari 231 dk menjadi 280 dk dengan torsi 648 Nm dari awalnya yang 540 Nm.
Karena tenaga meningkat, kestabilan mobil kala manuver, ikut ditingkatkan dengan menyentuh bagian suspensi. Per pada suspensi direndahkan lagi sekitar 30 mm, sehingga tingkat keolengan bodi tetap terjaga dan kenyamanan serta kestabilan mobil bisa didapat.






Untuk interior, Carlsson menawarkan paket pelapisan pada tongkat tuas persneling dengan bahan kulit dan Alcantara, pedal aluminium dan pijakan kaki (footrest), karpet beludru dan aluminium door pins.

Mercedes-Benz ML300,,,, DiBanderol Rp 929 Juta





JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar SUV premium atau mewah semakin ramai dengan kehadiran Mercedes-Benz ML300 dan dijual dengan harga Rp 929 juta (of the road). Dipastikan ML akan bersaing dengan Lexus RX350, Audi Q5, dan BMW X3.

Pengenalan ML300 langsung dilakukan oleh Presdir dan CEO PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) Rudi Borgenheimer dan Roland Staehler, Direktur Pemasaran MBI, Rabu (25/5/2011) di Bistro Boulevard, Jakarta.




















Dijelaskan, ML300 merupakan varian baru dari M-Class yang sudah dijual di Indonesia sebelumnya, yaitu ML350 Grand Edition dan ML350 Sport. ML300 dikatakan akan menjadi varian paling murah (entry level) dari M-Class yang dipasarkan Mercedes-Benz di Indonesia.
Menurut Roland, MBI menargetkan penjualan ML300 ini sekitar 50 unit pada tahun ini. “Tidak bisa banyak. Pasar SUV premius terbatas. Memang ada pertumbuhan, terutama di negara seperti China dan Indonesia,” jelasnya.
ML300 menggunakan mesin bensin 3.000 cc dengan standar Euro5, V6 yang menghasilkan tenaga 170 kW (231 PS) @ 6.000 rpm dan torsi 300 Nm @2.400-5.000 rpm. Untuk memindahkan tenaga mesin ke roda, digunakan sistem gerak 4Matic atau All Wheel Drive permanen (tidak bisa diubah menjadi 4 x 2) dan transmisi otomatik 7G-Tronic yang dilengkapi dengan paddle shift. Sementara pergantian gigi bisa dilakukan secara manual melalui tuas pada setir.
Perlengkapan
Kelebihan lain dari SUV mewah ini adalah menggunakan suspensi udara Airmatic, dilengkapi Pre-Safe, lampu siang LED. Untuk lampu depan utama digunakan bi-xenon aktif dengan lensa dapat melirik.
Fitur keamanan lainnya adalah antilock braking system (ABS), acceleration skid control (ASC), yang menyatu dalam bentuk Electronic Stability Program dan Automatic Brake Control (ABC). Tak kalah menarik adalah fitur yang sangat membantu pengemudi, yaitu Down Speed Regulation (DSR) dan indikator tekanan ban. Parktronic yang memberikan peringatan—melalui lampu dan suara—ketika mobil mendekat obyek yang berada di depan atau di belakangnya saat parkir.
Untuk hiburan, menggunakan sistem audio Harman Kardon Logic 7 Surround System yang dilengkapi 12 speaker. Sementara head unit bisa memainkan audio dengan format MP3, plus dihubungkan ke iPod dan memainkan DVD. Untuk melengkapi penampilan SUV mewah ini, digunakan pelek 19 inci berpalang 5 plus gril radiator dengan desain baru.
ML pertama kali dipasarkan oleh Mercedes-Benz pada 1997. Generasi pertama diproduksi sampai 2005 dan terjual di seluruh dunia sebanyak 640.000 unit. Versi yang diluncurkan merupakan generasi kedua, sedangkan generasi ketiga belum ada jadwal peluncurannya. “Pastinya generasi ke-3 ML tidak diluncurkan tahun ini,” jelas Roland.
Spesifikasi ML300
Dimensi (mm)
Panjang 4.781
Lebar 2.170
Tinggi 1.815
Jarak antar-sumbu roda 2.915
Performa (klaim pabrik)
Radius putar 11,6 meter
Berat Kendaraan 2.185 kg
Roda dan ban depan 255/50R-19
Roda dan belakang 285/45R-19
Jumlah penumpang 5
Akselerasi 0 – 100 kpj 9,7 detik
Kecepatan maks 210 kpj
Konsumsi bbm 11,7 k/liter

Tips Mengemudi Irit BBM ala GM


DETROIT, KOMPAS.com — Harga minyak yang terus naik membuat pemilik mobil ikut pusing. Pasalnya, harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Ternyata kondisi tersebut juga menjadi kekhawatiran produsen mobil. General Motors, misalnya, membuat artikel khusus, yaitu mengemudi irit bensin.
Produsen mobil terbesar di Amerika Serikat tersebut memberikan langkah-langkah sederhana yang mungkin sering kita hiraukan pada kondisi harian. Padahal, jika dilakukan dengan benar,  bisa mengirit bensin dan tentu saja ikut mengurangi emisi karbon.
Berikut 10 tips hemat berkendara ala GM * Pastikan mesin mobil terawat dengan baik. Sensor oksigen dan saringan udara yang bersih bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 4 persen. * Perhatikan tekanan ban! Mesti harus sesuai dengan  produsen mobil. Biasanya tertera pada stiker di dalam pintu depan. Jika dilakukan dengan baik, bisa menambah jarak tempuh sampai 3,3 persen dari 1 liter bensin. * Kurangi bawaan di dalam mobil. Setiap pengurangan bobot 45,3 kilogram menghemat konsumsi bensin 2 persen. * Jangan kebut-kebutan, kalau bisa berkendara dengan kecepatan di bawah 85 per jam (kpj). Pasalnya, setiap kecepatan naik 10 kpj di atas 100 kpj akan membutuhkan bensin tambahan yang berarti juga biaya tambahan. * Jangan menghidupkan mesin saat ketika berhenti.  Karena setiap 15 menit stasioner, mesin akan membakar sekitar 100 cc  bensin secara cuma-cuma. * Jangan berakselerasi dan mengerem secara  mendadak. Kalau cara ini dilakukan, bisa berhemat bensin sampai 33 persen di  jalan tol dan 5 persen di jalan perkotaan. * Matikan penyejuk udara (AC) bila udara di luar segar. * Gunakan  oli mesin yang direkomendasikan pabrik,  menghemat 1-2 persen. * Hindari jalan-jalan padat lalu lintas.