Rabu, 25 Mei 2011

Cegah "Recall", Toyota Didesak Ubah Struktur Manajemen

AMERIKA, KOMPAS.com - Recall yang mendera Toyota di Amerika pada 2009 dan 2010 membuat Toyota Motor Corp (TMC) melakukan pembenahan pada struktur manajeman dan jajaran dewan direksi Toyota Amerika. Pembenahan dilakukan setelah mendapat rekomendasi (saran) dari suatu panel. Tujuannya, untuk menjaga kualitas produk, tentu kaitannya dengan keselamatan konsumen.
Langkah pembenahan ini diambil mengingat Toyota sudah melakukan penarikan untuk perbaikan dalam dua tahun (2009 dan 2010) mencapai total 10 juta unit. Bisa dibayangkan, besarnya anggaran yang harus dikucurkan TMC di Jepang untuk perbaikan secara gratis. Belum lagi TMC harus membayar denda Rp420 miliar lebih (49 juta dollar AS) kepada pemerintah Amerika Serikat karena tidak mengambil langkah cepat terhadap permasalahan yang diketahui pada produknya.


Panel Independen
Seperti dilaporkan wall street journal,  hari ini (24/5), Toyota menyelenggarakan panel independen, kemarin (23/5) yang dipimpin oleh mantan sekretaris Transportasi Amerika Serikat Rodney Slater. Pesertanya dari berbagai kalangan, di antaranya dari universitas dan transportasi.
Hasilnya, Panel merekomendasi TMC harus memiliki beberapa orang asing di dewan direksi dan menunjuk seorang Chief Executive yang bertanggung jawab atas operasional Toyota di Amerika Utara. Panel juga menawarkan puluhan rekomendasi, seperti memperkerjakan manajer regional yang lebih kuat.
Trus, panel juga menawarkan rekomendasi bersifat umum agar perusahaan bekerja lebih maksimal dengan memecahkan struktur regional di Amerika Utara. Lalu, mempertimbangkan menunjuk seorang eksekutif kepala untuk pengoperasian di Amerika Utara dengan beban tanggung jawab atas semua fungsi organisasi regional.
Saat ini, Toyota di Amerika Utara terbagi menjadi tiga unit besar. Masing-masing terdiri dari divisi penjualan bermarkas di Torrance, California, lalu divisi Engineering di Ann Arbor, Michigan, dan terakhir Manufacturing di Georgetown, Kentucky. Lalu, seorang jabatan eksekutif tunggal tapi tidak mengawasi ketiga unit tersebut secara menyeluruh seperti dilakukan pesaingnya Nissan Motor Co dan Honda Motor Co.
"Jelas, sistem ini sedikit keliru. Dengan tidak mempunyai pemimpin tertinggi, baik di Amerika Serikat atau Amerika Utara, sangat sulit untuk mengidentifikasi masalah kualitas dan keselamatan serta mengambil tindakan," papar Roger Martin, anggota panel dan dekan dari University of Toronto's Rotman School of Management.
Mulai 1 April lalu, TMC menciptakan sebuah komite eksekutif terdiri dari bidang rekayasa, perakitan dan penjualan yang dipimpin oleh Yoshi Inaba, Presiden Toyota Motor Amerika Utara. Komite ini agak mirip fungsi manajemen entitas tunggal.
"Dengan langkah-langkah ini tercermin kami memberi otonomi yang lebih besar kepada Amerika Utara,"ujar orang nomor satu Toyota Toyota Akio Toyoda.
Toyota sendiri, sejak februari telah melakukan perbaikan manajemen global, di antaranya dengan pemangkasan jajaran direksi dari 27 menjadi tinggal 11. Lalu, memberikan otonomi yang lebih kepada para pemimpin daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar