Selasa, 03 Mei 2011

Jejaring Sosial Kurang Sakti Jualan Mobil

ORLANDO, KOMPAS.com -  Situs jejaring sosial, seperti di antaranya Facebook, Twitter dan YouTube mampu menyihir kehidupan masyarakat perkotaan sekarang ini. Meski banyak orang menggandrungi, tapi menurut lembaga peneliti pasar RL Polk&Co and AutoTrader.com di Orlando, Amerika, tapi situs belum bisa jadi andalan dalam dunia bisnis otomotif. Dari 4.005 pembeli mobil (baik baru atau bekas) yang disurvei, hanya 3 persen  mengaku memanfaatkan situs jejaring sosial.
"Upaya kami terus memprioritaskan situs jejaring sosial tak terlalu berdampak signifikan menghasilkan uang," jelas Kevin Frye, Direktur Jeff Wyler Automotive Family (dealer mobil) di Cincinnati, AS, seperti dilansir autonews, hari ini (2/4/2011).
 

Kevin mengaku, selama empat tahun ke belakang, dealernya selalu memaksimalkan promosi melalui situs jearing sosial tapi sulit menciptakan penjualan. Meski terus dilakukan, dia meragukan dampak yang diperoleh bisa terlihat dalam waktu dekat.
Sampai kini, dealer mobil di AS terus mempelajari seperti apa pengaruh yang bisa diciptakan melalui "media baru" ini pada konsumen. Termasuk, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mengelolanya. Ada beberapa dealer yang percaya dengan mengelola situs ini baik untuk menjaga hubungan dan informasi ke konsumen.  Hasil penelitian di atas tak berlaku bagi semua dealer yang menggunakan situs jejaring sosial dalam memasarkan produknya.
AJ Maida, Direktur Pemasaran Digital dari Papa Chrysler-Dodge-Jeep-Ram di Connecticut, mengaku jumlah uang promosi yang dikeluarkan setara dengan pengahasilan yang diperoleh. Ia menambahkan, rata-rata penjualan dealer mencapai lima kendaraan per bulan dari konsumen di situs jejaring sosial, tercatat sejak setahun lalu. Tapi, komposisi jumlah penjualan ini tetap masih kecil dibandingkan penjualan total bulanan mencapai 2.000 unit mobil sepanjang tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar